Senin, 27 Februari 2017

Bahasa Indonesia (DEBAT Tayangan Sinetron Berpengaruh Buruk Terhadap Anak - Anak Yang Menontonnya)

Tayangan Sinetron Berpengaruh Buruk Terhadap Anak - Anak Yang Menontonnya

Pro :
Kami Setuju bahwa Tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap anak yg menontonnya karena ada 7 bahaya sinetron bagi perkembangan anak:

1.      Kelumpuhan Berfikir dan Melemahkan Kongnitif
Episode berkepanjangan yang membuat penonton penasaran, membuat otak menjadi kian pasif. Bagaimana tidak, banyak anak yang mungkin mengalihkan hobinya untuk menonton sinetron. Gue sendiri punya keponakan yang tadinya hobi membaca komik, lalu mulai melupakan hal itu karena sinetron. Dengan terus menerus menatap layar kaca selama satu jam bahkan lebih setiap harinya, tentu bisa saja merusak kecerdasan otak sebelah kanan. Ini nggak cuma terjadi sama anak kok. 

Sekarang kita lihat saat ini banyak di antara Ibu ibu rumah tangga bahkan para pegawai negri yang hobi nonton serial Uttaran sampai-sampai lalai bekerja di siang hari. Sembari masak, menyetel Uttaran yang penuh dengan luapan emosi. Padahal, orang-orang dewasa tentu tau kalo sinetron ya, begitu-begitu saja dan itu hanyalah suatu hiburan. Meski memiliki pesan moral, tetap saja minim mengasah intelektual karena sinetron tidak merangsang anak untuk berpikir.

2.      Lebih Tua Dari Umurnya
Bagaimanapun juga, penampilan adalah hal yang menimbulkan impresi bagi orang lain. Cara berpakaian akan mencitrakan sifat dan sikapnya. Anak-anak yang gemar menonton sinetron cenderung suka berpakaian yang membuat mereka terlihat lebih tua. Belum lagi, fakta yang menunjukkan bahwa anak di bawah umur hobi ber-make up agar bisa tampil seperti artis-artis dalam sinetron tersebut. Padahal, ini tidak sesuai dengan usia mereka apalagi kita tinggal di Indonesia.

3.      Bertutur Tanpa Aturan
Jangan pernah menyalahkan anak yang berkata kasar atau melontarkan kata-kata yang tidak patut jika kita masih membiarkan mereka menonton sinetron tanpa pengawasan. Mungkin memang, kata-kata tersebut bukan muncul kali pertama dari sinetron. Namun, jika kata-kata tersebut dilontarkan oleh pemain sinetron, tentu ini bisa mewabah karena bisa ditonton siapapun.

Sinetronlah yang banyak menelurkan istilah-istilah

Banyak lho, istilah-istilah yang merebak karena sinetron. Contohnya, "kamseupay iyewh" yang merujuk pada "kampungan". Istilah ini sering digunakan sejak sinetron Putih Abu-Abu di tahun 2013. Kadang suka geli kalo ada bocah yang pake istilah-istilah kayak gini saat lagi berbicara. Mulutmu adalah hasil isi kepalamu. Bantulah anak memfilter apa yang sebaiknya mereka ambil dari sebuah sinetron dan apa yang tidak layak.

4.      Susah Bersosialisasi
Kisah-kisah sinetron zaman sekarang banyak menceritakan perseteruan antar geng di sekolah. Sebut saja yang sedang tayang, ada Anak Jalanan (RCTI) dan Mermaid in Love (SCTV). Kerap mem-bully satu sama lain dan juga terkesan mengelompok, ini bisa mempengaruhi anak menjadi sulit sensitif terhadap orang baru. Merasa kelompoknya lebih baik dan memberi rasa aman.

5.      Hanyut Dalam Karakter dan Alur Cerita
Remaja di bawah umur sangat rentan terbawa dalam kisah sebuah sinetron. Bagaimana para fans Prilly Latuconsina dan Aliando Syarief menginginkan mereka benar-benar pacaran setelah efek peran Sisi-Digo pada sinetron Ganteng-Ganteng Serigala? Nggak jarang, mereka mengimpikan kisah cinta seperti yang Jessica Milla-Kevin Julio ataupun Prilly-Aliando alami di sinetron tersebut. Betapa banyak remaja Indonesia yang masih duduk di bangku SMP, yang lebih mendambakan pelukan hangat sang pacar ketimbang mendapat prestasi baik akademis maupun non-akademis.

6.      Benih - Benih Permusuhan, Kekerasan, dan Pornografi
Dulu ada berita yang sempat booming soal anak yang loncat dari lemari karena merasa dirinya adalah Superman. Sama halnya dengan berbagai adegan kekerasan secara verbal dan non-verbal yang ada di sinetron. Perkelahian yang dilakukan di sinetron memanglah rekayasa, tapi menjadi realistis bagi penontonnya. Kesal ketika melihat Boy dikeroyok oleh Geng Kobra, pasti pernah dialami para remaja penikmat Anak Jalanan. Meskipun pada akhirnya, Anak Jalanan memperhalus ceritanya karena sempat ditegur KPAI dan juga menambahkan banyak unsur ibadah juga belajar, ini tidak menghapuskan unsur kekerasan dalam sinetron tersebut.
Kemudian banyak muncul pertanyaan dari orangtua, "Apa ada ya, remaja yang hobinya motor-motoran, nongkrong di warkop tiap hari? Kalo ada, kasian orangtuanya." Hmmm, menurut anda bagaimana?

Perlu kita ketahui nahwa Anak Jalanan ini sering menduduki peringkat pertama di jajaran tayangan televisi

Sinetron kini juga menayangkan betapa beraninya muda-mudi masa kini mengekspresikan diri. Nggak suka sama gaya temen lo? Labrak aja, hajar aja. Membuat anak-anak bisa merasa gagah-gagahan dan lebih jago dari teman seusianya. Mau dianggap kece? Makin mini makin asyik. Tentu perkelahian dan gap yang anak-anak atau remaja tonton di sinetron menimbulkan rangsangan untuk menjadi lebih agresif.

7.      Menjadi Parameter Identifikasi Remaja
Berunsur kemewah-mewahan, gaya hidup ke-Barat-Barat-an, dan nuansa hedonisme adalah hal umum yang kita jumpai di sinetron sekarang. Sinetron sebagai agen sugesti memunculkan banyak konsep-konsep di kepala anak. Misalnya, pacaran di masa sekolah adalah kegiatan yang menyenangkan. Anak perempuan itu cantik kalo berkulit putih, kurus, dan berambut lurus. Gaul itu dengan menggunakan kosakata-kosakata yang sedang hip. Inilah akar-akar yang membuat anak menginginkan gaya hidup tertentu, seperti merengek ingin gadget trendi, melakukan diet ekstrim, atau memburu obat-obat pemutih yang sekarang dijajakan banyak orang.


Zaman 90-an dahulu, acara anak masih kita sering temui di televisi, tetapi sekarang, anak-anak di bawah umur seperti terintimidasi oleh tayangan – tayangan dewasa. Dalam menggaet segmen pemirsa, setiap stasiun televisi saling berlomba menayangkan sesuatu yang lagi menjadi trend dan banyak di saksikan oleh penonton, tidak lain hanya untuk menaikan rating mereka. Salah satu contohnya sinetron, ada beberapa dan bisa dikatakan banyak stasiun televisi di Indonesia yang sering menampilkan sinetron-sinetron yang sebenarnya itu hanya di peruntukan bagi orang tua bukan anak – anak. Namun karena jam tayang yang memungkinkan bagi anak untuk menonton, maka jadilah anakpun ikut menontonnya.
Cerita yang biasanya di angkat di dalam sinetron tersebut adalah cerita – cerita kehidupan remaja yang hidup dalam kemewah – mewahan dan kehidupan rumah tangga yang begitu kompleks yang seharusnya itu tidak layak untuk di tonton oleh anak – anak. Memang benar disini diperlukan pengawasan bagi orang tua untuk mengawasi anak – anaknya memilih acara televisi yang baik, tetapi untuk beberapa orang tua membiarkan anak-anaknya menonton televisi selama berjam – jam, dengan asumsi bahwa mereka terhibur dengan acara yang disuguhkan, tanpa memperhatikan mamfaat dan pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa dan mental anak – anaknya. Masa anak – anak dan remaja adalah masa yang paling penting bagi perkembangan hidup manusia. Sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada masa itu sebaiknya merupakan hal yang terbaik. Dampaknya mungkin tidak akan terasa sekarang, akan tetapi tapi beberapa tahun kemudian anak – anak yang sering nongkrong di depan televisi akan mengalami kesulitan konsentrasi. Banyak sebenarnya dampak yang akan muncul, seperti masalah kesehatan, konsentrasi, bahkan masalah moral. Apabila dari masa anak – anak dan remaja sudah disuguhkan tayangan – tayangan yang ceritanya untuk orang dewasa itu akan mempengaruhi pandangan mereka. Betapa enaknya hidup dengan rumah yang besar dan mobil yang mewah yang bisa ia bawa kapan saja bahkan mereka bawa untuk pergi kesekolah.






Kontra:

Kami tidak setuju Tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap anak yang Menontonnya, Bukan hanya sinetron yang mempengaruhi anak untuk berbuat buruk, perlu kita ingat banyak hal yang dapat kita ambil dari sinetron sinetron seperti
1.      Mengajarkan kekompakan
Dapat kita lihat salah sinetron yang mengajarkan ke kompakan salah satunya adalah ronaldowati, lihat saja bagaimana mereka bersatu, kan dapat kita lihat dari selogan mereka yakni “ Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh “, nah itu akan memotivasi anak anak yang menontonnya agar dalam satu kelompok kita harus bekerjasama dan tidak egois

2.      Mengajarkan kita untuk selalu taat kepada allah
Kalau dulu namanya rahasia ilahi, dll, tapi sekarang sinetron sinetron religi bnayak di produksi si indosiar, di sinetron itu dapat kita ambil bahwa setiap cobaan pasti ada penyelesaian, dan allah pasti selalu ada di sisi kita, srta mengajarkan kita cara agar dekat dengan tuhan

3.      Mengajarkan kita untuk selalu bersabar dan terus berjuang,
 dapat kita lihat dari sinetron tukang bubur naik haji, bagaimana bang slam yg selalu sabar dan tersenyum, kemudia seperti si entong yang selalu bersabar saat dikerja si memet

4.      Mengajarkan kita untuk selalu taat kepada orang tua

Dapat kita lihat di sinetron si entong, dimana si entong itu selalu taat kepada orang tua, seperti di sinetron religius di indosiar, mereka menggambarkan apa yang terjadi kepada kita jiak kita durhaka kepada orang tua

31 komentar:

  1. makasih ilmu nya ka , semoga bermanfaat bagi banyak orang

    BalasHapus
  2. Tim netralnya kok ngga ada😂

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Itu ada keterangan "Kami tidak setuju Tayangan sinetron berpengaruh buruk terhadap anak yang Menontonnya". Tapi kalimat setelahnya "Bukan hanya sinetron yang mempengaruhi anak untuk berbuat buruk". Ada kata "BUKAN HANYA". berarti pihak kontra setuju dengan pernyataan TAYANGAN SINETRON BERPENGARUH BURUK TERHADAP ANAK YANG MENONTONNYA. Kalau ada yang salah, silahkan di komen. Terima kasih :)

    BalasHapus
  6. wah info ini sangat membantu saya untuk lebih sering menggunakan televisi hingga 18 jam perhari. terimakasih ahmadiadi01.....

    BalasHapus
  7. Gimana cara membalas argumen kontra:v

    BalasHapus
  8. ini moderatornya yang ga ada!1!1

    BalasHapus
  9. Saya sangat senang dan puas dengan Inpo tersebut

    BalasHapus